Mesjid Al-Munawwarah

Situs Bersejarah Makam Putroe Neng

salah satu perkebunan yang ada di desa blang pulo adalah pepaya

Salah Tambak Yang Digunakan Sebagai Sarana Budidaya Ikan

Salah Satu Industri Ekonomi Yang Paling Banyak Digeluti Oleh Masyarakat Gampong Adalah Berdagang

Asal Usul Gampong Blang pulo

Gampong Blang Pulo Pada Awalnya Merupakan Wilayah Kekuasaan Kerajaan Samudera Pase, Dimana Gampong Blang Pulo Dijadikan Sebagai Tempat Pemakaman Para Pimpinan Dan Prajurit-Prajurit Dari Kerajaan Samudera Pase Yang Gugur Dimedan Pertempuran, Hal Ini Dapat Dibuktikan Dengan Terdapatnya Makam Putroe Neng, Syiah Hudam Dan Kuburan-Kuburan Lainnya Dengan Batu Nisan Yang Terukir Indah Dan Dulunya Banyak Terdapat Ditanah-Tanah Perkarangan Masyarakat.

Dimana Penduduk Asli Blang Pulo Memiliki Mata Pencaharian Dibidang Pertanian, Perikanan Dan Beternak Yang Pada Awalnya Hanya Untuk Memenuhi Kebutuhan Bahan Pokok Sehari-Hari, Selanjutnya Gampong Blang Pulo Kedatangan Para Perantau Yang Berasal Dari Aceh Rayeuk Dan Sigli Yang Datang Dan Menetap Di Gampong Blang Pulo.

Tujuan Kedatangan Para Perantau Dari Aceh Rayeuk Dan Sigli Tersebut Awalnya Untuk Bertani Dan Beternak, Namun Lama Kelamaan Para Perantau Tersebut Menetap Dan Terjadilah Perkawinan Dengan Penduduk Setempat Maka Selanjutnya Menjadi Cikal Bakal Penduduk Gampong Blang Pulo Yang Membangun Peradaban Baru Yang Lebih Maju Sesuai Dengan Tuntutan Jaman.

Penamaan Gampong Blang Pulo Sesuai Dengan Keadaan Struktur Tanah Yang Banyak Terdapat Sawah Yang Terpencar-Pencar Dan Ditengah-Tengah Sawah Umumnya Terdapat Kebun Yang Menyerupai Pulou, Sehingga Masyarakat Menamakan Daerah Tersebut Dengan Sebutan Blang Pulo (Sawah Yang Ber-Pulau).

Gampong Blang Pulo Sebelumnya Bergabung Dalam Kecamatan Muara Dua, Setelah Kecamatan Muara Satu Lahir, Maka Gampong Blang Pulo Menjadi Salah Satu Gampong Yang Ada Di Kemukiman Paloh Barat Kecamatan Muara Satu Kota Lhokseumawe Yang Dibagi Ke Dalam Tiga Dusun/Lorong, Yaitu: Dusun Arongan, Dusun Tengah Dan Dusun Cot Monturab.